Senin, 17 Januari 2011

4 FILM KISAH NYATA yang wajib di TONTON (saya dah nonton berkali-kali)



 1.    American Crime
american.jpg
       






















Sinopsis nya  :

Film ini menceritakan tentang Sylvia Likens dan Jenny Likens, kakak beradik yang umurnya hanya berbeda satu tahun. Orang tua mereka adalah pekerja karnival yang sering berpergian dan mereka seringkali ditinggalkan. Pada saat mereka singgah di Indiana, Sylvia dan Jenny berkenalan dengan dua orang perempuan dari keluarga Baniszewski sepulang dari gereja. Kedua perempuan Baniszewski mengajak Sylvia dan Jenny untuk bermain ke rumahnya. Ketika hari menjelang sore, ayahnya Sylvia dan Jenny – Lester Likens – mencari kedua anaknya ke rumah Baniszewski. Disana ia bertemu dengan Getrude Baniszewski – ibu dari enam orang anak. Setelah obrolan panjang, Gertrude mengetahui bahwa Lester adalah seorang pekerja karnival yang sering berpergian. Di tengah himpitan ekonomi, Getrude memiliki ide agar Lester menitipkan Sylvia dan Jenny di rumahnya dengan bayaran $20 per minggu.
Awalnya semua berjalan lancar. Sylvia dan Jenny terlihat bahagia karena akhirnya mereka mempunyai teman. Hingga pada suatu hari, ketika Sylvia dan Jenny pulang sekolah, Gertrude meminta kedua anak itu untuk pergi ke ruang bawah tanah. Disana Gertrude berkata bahwa ayahnya tidak mengirimnya uang. Gertrude berkata, “I took care of you bitches for nothing!” kemudian mencambuk Sylvia dan Jenny menggunakan ikat pinggang. Padahal, ayah mereka hanya terlambat mengirimkan.
Di lain hari, anak pertama Gertrude yang bernama Paula cepat akrab dengan Sylvia. Ia mengajak Sylvia berkenalan dengan pacarnya Paula bernama Gerald yang sudah mempunyai istri. Beberapa hari kemudian Paula mengaku kalau ia hamil oleh Gerald dan minta Sylvia tidak menceritakan kepada siapapun. Pada suatu malam, Paula menghampiri Gerald dan Gerald meminta Paula meninggalkannya karena istrinya sudah kembali. Paula memohon agar Gerald tidak meninggalkannya dan karena itu Gerald berbuat kasar pada Paula. Sylvia yang melihat kejadian itu, keceplosan berkata bahwa Paula sedang mengandung anak Gerald. Sontak Paula marah besar karena Sylvia sudah berjanji ia tidak mengatakan pada siapa-siapa.
Paula pulang ke rumah sambil menangis. Ia mengadu kepada ibunya kalau Sylvia menyebarkan gossip bahwa ia seorang pelacur. Mendengar hal ini, Gertrude marah besar. Ia membiarkan Paula memukuli Gertrude di depan kelima anaknya yang lain. Selain itu ada beberapa kekerasan lain yang terjadi yaitu ketika Sylvia dan Jenny menelepon orang tuanya di telepon umum, Gertrude menuduh mereka telah mencuri untuk mendapatkan uang melakukan sambungan telepon jarak jauh, dan Gertrude memberi pelajaran kepada Sylvia dengan menyundutkan rokok ke tangannya. Kekerasan lainnya terjadi ketika Gertrude mendengar dari orang lain bahwa Paula hamil, Gertrude melampiaskan amarahnya pada Sylvia. Sylvia dipaksa memasukkan botol Pepsi-Cola ke dalam vaginanya kemudian dilempar ke ruangan bawah tanah. Selama berhari-hari, ia tidak hanya disiksa oleh Gertrude, Sylvia disiksa dengan anak-anak Gertrude dan anak-anak tetangga.  Puncaknya adalah ketika Gertrude mengetahui hasil tes bahwa Paula positif hamil, ia menuliskan di perut Sylvia ‘I’m a prostitute and proud of it’ menggunakan peniti yang dipanaskan.
Dinamika Psikologis Gertrude Baniszewski
gertrude-keener
Selain bisa dikaji dari masalah sosial yaitu faktor ekonomi sebagai pemicu tindak kekerasan, film ini bisa dikaji melalui dinamika psikologis yang dialami Gertrude dengan menggunakan psikoanalisis Sigmund Freud.
Menurut Sigmund Freud, kepribadian tersusun dari 3 sistem pokok yaitu id, ego, dan superego yang saling berinteraksi satu sama lain sehingga sulit untuk memisah-misahkan pengaruhnya pada perilaku manusia. Id adalah sistem kepribadian inti yang berisi insting seksual dan agresi yang dibawa sejak lahir dan realitas psikis yang sebenarnya karena bersifat subjektif dan tidak mengenal kenyataan objektif. Id merupakan reservoir energi psikis yang menggerakkan ego dan superego. Dalam buku Supratiknya (1993) disebutkan bahwa id tidak bisa menanggulangi peningkatan energi yang dialaminya sebagai keadaan-keadaan tegang yang tidak menyenangkan. Oleh karena itu, apabila tingkat tegangan manusia meningkat, sebagai akibat stimulasi dari luar atau rangsangan dari dalam, maka id akan bekerja sedemikian rupa untuk segera menghentikan tegangan dan mengembalikan manusia pada tingkat energi rendah dan konstan serta menyenangkan. Jadi, pedoman dalam berfungsinya id adalah menghindarkan diri dari ketidaknikmatan dan mengejar kenikmatan.
Dalam diri Gertrude, ada sebuah kemarahan yang besar yang terpendam. Gertrude memiliki harapan untuk mengembangkan anaknya jauh lebih baik dari padanya. Namun pada prakteknya, ia mengalami terhambat oleh kenyataan dimana ia hanya seorang ibu yang bekerja sebagai tukang setrika namun harus membesarkan enam orang anak tanpa suami dalam kondisi keuangan pas-pasan dan keadaan fisik yang kurang baik (penyakitan). Untuk mengobati penyakitnya, ia meracik obat sendiri yang tidak jelas asal usulnya karena tidak mampu pergi ke dokter. Selain itu, ketika Gertrude membutuhkan sosok laki-laki, ia hanya memiliki pacar muda yang suka melakukan kekerasan dan menghampirinya jika pemuda itu membutuhkan uang. Harapan-harapan untuk membesarkan anak untuk menjadi lebih baik dari dirinya pun sirna dimana ia tahu bahwa Paula mempunyai pacar pria beristri – sama dengan dirinya yang memiliki pacar yang umurnya hanya beda enam tahun dari Paula.
Hambatan dari luar tentunya membuat kondisi yang tidak mengenakkan bagi Gertrude. Jika kembali pada fungsi id yang memiliki prinsip mengejar kenikmatan, maka Gertrude harus melampiaskan energi agresifnya kepada seseorang atau sesuatu. Untuk menghindari rasa yang tidak enak, seseorang dapat melakukan proses primer yaitu usaha menghentikan tegangan dengan membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan tegangan tersebut. Namun tentunya khayalan tidak dapat mereduksikan tegangan, maka ia harus merealisasikan khayalannya tersebut.
Lain dengan id, ego berfungsi untuk menyalurkan kebutuhan manusia yang sesuai dengan dunia kenyataan objektif. Artinya, jika Gertrude lapar, maka ia tidak bisa hanya membayangkan makanan saja namun ia harus mencari makan. Jika ia tidak bisa membeli makan, maka ia harus mencari uang. Ego merupakan badan eksekutif dimana ego yang mengendalikan kebutuhan ke arah tindakan, memilih lingkungan mana yang akan ia berikan respon, dan memutuskan insting-insting manakah yang akan dipuaskan dan bagaimana caranya.
Insting agresi dan tegangan dalam diri Gertrude tentunya harus dipuaskan. Jika kewalahan menghadapi stimulasi yang berlebihan yang tidak berhasil dikendalikan oleh ego, maka ego akan diliputi kecemasan. Di bawah kecemasan yang berlebihan, terkadang ego harus menempuh cara ekstrem untuk menghilangkan tekanan dengan cara mekanisme pertahanan diri (defense mechanism).
Mekanisme pertahanan diri Gertrude dalam film ini terlihat sekali. Sering ia melakukan proses penyangkalan (denial) ketika tahu bahwa Paula memang hamil di luar nikah – sama seperti dirinya yang hamil oleh pacar mudanya. Namun ia menyangkal bahwa Paula adalah anak yang baik dan ia bangga padanya. Bahkan Gertrude tidak menyakiti Paula sebagai bentuk pelampiasan amarahnya.
Gertrude membutuhkan pelampiasan amarahnya namun ia tidak bisa melakukan itu terhadap anaknya karena ia mempunyai tanggung jawab untuk membesarkan anak tersebut. Oleh karena itu, ia melampiaskan amarahnya pada Sylvia – objek yang aman dari tanggung jawab. Dalam mekanisme pertahanan diri, aksi ini disebut dengan displacement yaitu menukar pelampiasan dorongan seksual atau agresi kepada objek yang lebih bisa diterima atau kurang membahayakan bagi diri seseorang. Tentu, jika Gertrude melakukan kekerasan pada anaknya sehingga anaknya menjadi cacat, ini akan merugikannya karena ia memiliki misi untuk membesarkan anak yang lebih baik darinya. Oleh karena itu, ia melakukan ini pada Sylvia yang tidak mempunyai hubungan apa-apa.
Mekanisme pertahanan ini begitu terlihat pada adegan dimana Gertrude menemukan tes kehamilan Paula dan hasilnya positif. Walaupun marah terhadap Paula, ia tidak menyakiti anaknya. Ia malah menghampiri Sylvia yang berada di ruangan bawah tanah kemudian menyiksanya. Kemudian, beberapa saat setelah itu, seorang pendeta datang ke rumah Gertrude dan menanyakan kabar Sylvia yang tidak pernah hadir ke gereja. Sepulangnya pendeta itu, Gertrude marah lagi dan langsung menyiksa Sylvia dengan menuliskanI’m prostitute and proud of it di perut Sylvia.
crime460
Selain id dan ego, ada sistem lain bernama superego. Ini adalah wewenang moral dari kepribadian yang mencerminkan kepribadian yang ideal dan bukan yang real. Dalam diri Gertrude, ada kalanya id berbenturan dengan superego. Misalnya ia pernah menyesali perbuatannya terhadap Sylvia. Di sana, ia mengaku bahwa ia ingin membesarkan anak yang tidak sepertinya sementara Sylvia memiliki segalanya. Namun superego yang berfungsi untuk merintangi impuls-impuls id (seksual dan agresi) kurang kuat sehingga ia setelah menyesali perbuatannya, ia memukuli Sylvia lagi. Malah Gertrude tidak memarahi atau melarang ketika anak-anaknya menyiksa Sylvia.
Di akhir cerita pada adegan persidangan, anak-anak Gertrude dan anak-anak tetangga yang ikut melakukan kekerasan mengaku tidak mengetahui mengapa mereka melakukan hal tersebut. Artinya mereka melakukan ini secara tidak sadar. Semua orang memiliki dorongan seks dan agresi yang sifatnya instingtif dan tidak dapat dikendalikan dalam ranah ketidaksadaran dan cara keluarnya dorongan ini tergantung dari penanaman norma dan moral di superego. Ibaratnya superego seperti rem. Namun bagaimana bisa anak-anak Gertrude dan anak-anak tetangga ini memiliki rem yang pakem atau kuat jika penanaman norma atau moralnya pun cacat. Maka tidak heran ketika salah satu anak Gertrude yang kecil berkata bahwa ia diperbolehkan memukuli Sylvia karena Sylvia pelacur dan butuh pelajaran.
KOMENTAR SAYA    : Dah beberapa kali aq nonton Film ini,,,jujur aq bukan orang yang cepat ngeluarin air mata buat fiLm      doang.....aq sedih banget apa lagi film ini pernah benar2 terjadi pada kisah nyata,aq search dari google kalau SyLvia itu cantik banget...tega banget Bertitude Ngelakuin hal seperti itu...dan menurut aq mungkin dia stress kali ya karena punya banyak anak tapi sedikit uang.

2. Changeling





Sinopsisnya 
Cristin collins ( Angelina jolie) kehilangan anaknya. setelah ditemukan polisi, cristin malah menemukan sebuah kenyataan pahit bahwa bocah tersebut bukan anak laki-lakinya. Ini merupakan awal dari kenyataan pahit yang harus dihadapi cristi berkaitan dengan keberadaan anak laki-lakinya tersebut.
Resensi: Seandainya alasan anda menyaksikan film ini adalah untuk menyaksikan kecantikan dan keseksian angelina jolie, sebaiknya lupakan. Karena di film ini tidak terlihat sisa-sisa kemolekan tersebut sama sekali. bahkan, saat memakai baju tidur sekalipun, angelina tidak terlihat menggoda seperti yang kita kenal dalam mr and mrs smith atau tom raider. Clint eastwood telah mentransformasi jolie menjadi seorang wanita depressed, dingin, dan emosional. sebagai seorang ibu yang gelisah dan mempertanyakan keberadaan anaknya, jolie sangat berhasil. Eastwod sekali lagi menunjukan kelasnya sekaligus obsesinya untuk mendapatkan oscar dari penyutradaraan.
Semua adegan dibuat mengalir.dengan pendekatan realis tanpa dramatisasi berlebihan. kecuali penggunaan musik menyayat itu, semuanya terlihat sesuai dengan porsinya. tragis dibuat tanpa meledak-ledak. sadistis dibuat tanpa berdarah-darah. kesedihan dibuat tanpa termehek-mehek. Semuanya memaksa penonton harus benar-benar masuk ke dunia yang eastwod buat untuk menemukan penghayatan terhadap cerita. Gaya bertutur seperti ini ibarat pisau bermata dua. di satu sisi akan mendapat apresiasi yang bagus dari kritisi. Di sisi yang lain menjadi sebuah film yang nyaris tanpa greget. Bagi penonton film hiburan, film ini jelas membosankan. Namun bagi penonton film bermutu, karya eastwod ini adalah sebuah telaga.
Tidak ada yang baru dalam film ini.Gaya bertutur yang eastwod lakukan sudah cukup sering kita temukan pada film yang berbasis pada kisah nyata. Pada film jenis ini, biasanya Film yang dibuat tanpa dramatisir yang berlebihan, akting aktor dan aktris kelas satu, serta penceritaan yang berbasis pada kronologis. Semuanya sudah pernah dilakukan pada film-film based on true story sebelumnya. Untuk urusan itu, "changeling" tidak memberikan warna baru.Namun polesan terhadap setting, dan totalitas cast yang mendukung film ini, layak diapresiasi lebih.
Secara keseluruhan, mungkin film ini tidak termasuk sebagai film yang akan diingat orang, namun melalui film ini, orang akan ingat bahwa Clint eastwod adalah seorang sutradara film yang baik.



   Komentar saya : Hm....film ini benar-benar hal yang terjadi...pertama kali aq nonton nya aq merinding apa kah si waLternya dibunih Gordon dengan cara mutiLasi atau waLter berhasil kabur dari Gordon bersama teman-teman nya...aq juga bingung tapi satu hal yang aku petik dari film ini adalah kita harus percaya pada "HOPE",,,yakni harapan...dan selalu ada jalan buat segala hal apa pun di Dunia ini.Film ini membahas bagaimana seorang single parent yang kehilangan anaknya,,,,melakukan banyak hal dalam upaya mencari anaknya yagn hilang,usut punya usut ternyata anaknya telah dicuri oleh seorang yang telah membunuh puluhan anak kecil dengan cara di mutilasi(psikopat)....


3. The Pianist


Sinopsis

Wladyslaw Spilzman adalah seorang pianis Yahudi Polandia yang terkenal, bekerja di Radio Polandia. Pada bulan September tahun 1939, stasiun radio dibom oleh serangan Nazi Jerman. Dia pulang kampung dan menyadari bahwa Inggris dan Perancis menyatakan perang terhadap Jerman. Dia pun percaya kalau perang akan selesai secepatnya dan keluarganya pun bahagia.

Ketika pendudukan Nazi di Polandia, keluarga Yahudi diwajibkan untuk membatasi jumlah uang, memakai ikat tangan berlambang Bintang Daud, dan pada tahun 1940, Nazi pun menyerang Ghetto (Perkampungan) Yahudi di Warsawa. Mereka pun menghadapi teror, kelaparan dan kematian di situ. Sebagian dari mereka pergi ke kamp konsentrasi di Treblinka. Untungnya, Wladyslaw Splizman selamat dari sweeping Yahudi berkat bantuan seorang perwira Jerman yang bekerja di Polisi Yahudi. Walaupun begitu, dia terpisah dari keluarganya. Dia pun bertahan sendiri.

Sewaktu hidup dalam persembunyian, ia menyaksikan banyak kekejaman pasukan SS (Schutzstaffel), seperti pembunuhan berantai, dan pembakaran massal. Spilzman juga menyaksikan penyerangan terhadap Ghetto Warsawa, dimana para Yahudi berusaha mempertahankan Ghetto-nya, tapi mereka pun kalah dari SS yang kekuatannya lebih besar.





























Komentar saya  : 
                                   Dari fiLm ini saya mengetahui banyak hal pada zaman Holocaust nya om hiTLer,huh sunggguh merinding mengetahui bagaimana kekejaman itu terjadi,apalagi waktu asli nya waktu itu....bagaimana orang tua kita di bunuh hidup-hidup di depan mata kita sendiri,,,,sangat menyakitkan.Aku jadi teringat...banyak film kisah nyata lainnya yang mengisahkan keluarga yahudi yang terkena kekejaman HilTler.....bagaimana mereka tersisksa dalam camp konsentrasi,,,,disini sih si waLdyk terhindar dari camp ini,tapi bagaimana cara ia tetap bertahan hidup dari kekerasan para Getto nya HitLer.ihhhhh serem......


4. Anne Frank






























Sinopsis nya :
               AGUSTUS 1944, sekitar pukul 10.30 pagi, sebuah mobil berisi serdadu Schutzstaffeln (SS) Nazi Jerman dan polisi rahasia Belanda berhenti di depan sebuah gedung di Jalan Prinsengracht, Amsterdam. Mereka naik ke tingkat empat, menuju Ruang Rahasia (Annex Secret) di bagian belakang.
Di ruang rahasia itu, selama dua tahun terakhir keluarga Yahudi-Belanda, Otto Frank, istri dan dua anaknya, beserta empat kerabat mereka, bersembunyi dari incaran pasukan Nazi yang tengah memburu orang Yahudi.
Keluarga Otto dibawa ke kamp konsentrasi Auschwitz, di Polandia. Bulan Oktober 1944, dua anak mereka, Margot Frank dan Anne Frank, dipindahkan ke kamp konsentrasi Bergen Belsen di dekat Hannover, Jerman.
Januari 1945 sang ibu, Edith Frank, meninggal di Auschwitz. Sementara Margot dan Anne meninggal di Bergen Belsen sekitar akhir Februari atau awal Maret 1945, hanya sebulan sebelum pasukan Inggris merebut kamp itu dari tangan Nazi pada 12 April 1945.
Otto bertahan hidup di neraka Auschwitz hingga Perang Dunia Kedua berakhir bulan Mei 1945. Setelah dibebaskan pasukan Sekutu dia kembali ke Amsterdam. Tahun 1953 Otto pindah ke Basel, Switzerland dan menikah dengan Elfriede Markovitz Geiringer, asal Vienna. Seperti Otto, Elfriede juga berhasil bertahan di Auschwitz, dan kehilangan suami serta seorang putra. Agustus 1980, Otto meninggal dunia karena sakit dan usia tua.
Keluarga Otto Frank menjadi terkenal setelah catatan harian Anne Frank yang diselamatkan kerabat mereka diterbitkan sebagai buku tahun 1947. Catatan harian itu ditulis Anne selama masa persembunyian di Prinsengracht.
Anne FrankKisah Anne yang tewas di usia 15 tahun begitu lekat dengan kisah Bergen Belsen, dan sebaliknya. Di aula tamu Bergen Belsen yang kini menjadi museum, Anda bisa menemukan catatan harian Anne yang telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Selain tentu saja Anda bisa menyaksikan replika kamp Bergen Belsen, dan parade foto-foto yang memperlihatkan kondisi menyedihkan para tawanan dan ribuan mayat yang bergelimpangan begitu saja di atas tanah Bergen Belsen.
Saya mengunjungi Bergen Belsen tanggal 7 Mei lalu bersama seluruh peserta seminar Freedom of Press and Freedom of Information yang digelar Friedrich Naumann Stiftung. Tak banyak yang tersisa dari kamp itu, kecuali kuburan massal di sana-sini. Setiap kuburan massal memiliki nisan yang menyebut jumlah perkiraan mayat yang dikuburkan di dalamnya.
Kini pohon-pohon tumbuh rindang. Sulit membayangkan kalau di tempat itu, 60 tahun lalu puluhan ribu mayat berserakan. Saat merebut Bergen Belsen dari tangan Nazi, pasukan Inggris menemukan puluhan ribu mayat tak terurus. Tawanan sudah kehabisan tenaga untuk mengubur teman dan kerabat mereka yang meninggal. Sementara pasukan SS Jerman sudah tak peduli lagi dengan nasib tawanan, setelah mereka menangkap sinyal kuat akan kekalahan mereka.
Oleh pasukan Inggris, mayat-mayat yang telah busuk dan tak bisa dikenali itu disorong pakai bulldozers ke lubang kubur. Setelah itu semua bangunan di Bergen Belsen dibumihanguskan agar wabah penyakit tak menyebar.
Bekas lokasi barak-barak tawanan kini ditumbuhi rumput sehingga lebih mirip lapangan besar. Di tengah lapangan, puluhan nisan berdiri tanpa makam, termasuk nisan untuk Anne dan kakaknya, Margot.
Di sayap kiri berdiri sebuah monumen untuk mengenang kekejaman pada masa Holocaust. Menjelang peringatan 60 tahun berakhirnya Perang Dunia Kedua di Eropa, ratusan peziarah, sebagian adalah korban dan keluarga korban, dari berbagai negara datang. Di tempat itu mereka meletakkan karangan bunga atau sekadar batu koral.
Di bawah rintik hujan, kami dibawa sang guide berkeliling dari satu kuburan massal ke kuburan massal lainnya. Selain kuburan massal yang tersisa adalah reruntuhan kakus umum tawanan. Di tempat itu tawanan tidak hanya membuang hajat, tetapi juga bertukar cerita dengan sesama tawanan yang berasal dari barak yang berbeda. Kini di sekitar reruntuhan kakus umum itu dapat disaksikan batu bata bertuliskan nama-nama tawanan kamp.
Selain toilet kami dibawa ke reruntuhan dapur umum dan tempat penampungan air yang ada di belakangnya. Tempat terakhir yang kami kunjungi adalah Gedung Sunyi yang dibangun beberapa tahun lalu. Di dalam gedung itu, para peziarah disarankan merenung, sambil duduk di kursi kayu, tentang betapa kejamnya perang itu, dan seterusnya.
Beberapa catatan mengatakan, selain memiliki kamar gas Bergen Belsen juga memiliki laboratorium untuk menguji formula kimia yang ditemukan pasukan Nazi. Tawanan anak-anak biasanya mereka jadikan kelinci percobaan.
Tapi bukan hanya orang Yahudi yang disekap di tempat itu. Dari sekitar 30 ribu orang yang diperkirakan tewas di Bergen Belsen, di antaranya adalah orang Roma (Gipsy), kaum lesbian dan homoseksual yang dianggap kontra-revolusi, serta orang-orang cacat dan lumpuh yang dianggap melemahkan doktrin Ubber Alles yang dipercaya Hitler dan pengikutnya.


KOMENTAR  : ugh...Film ini gak akan pernah aku lupain dalam hidup q.....waktu SMP aku sempat baca BUKU nya...dari smua buku diary yang dia simpan...disinilah potret  seorang anak kecil yang lugu dalam memahami bgaimana kekejaman HILTER sedang berlangsung dalam Zaman dia hidup.BUKU nya merupakan BEST SELLER ke 2 SETELAH ALKITAB,dan di terjemahkan lebih dari 70 negara di dunia....itu yang q tau waktu SMP sekarang aq gak tau mungkin nambah.....yang paling aku suka lagi pada adegan ANNA dan OTTO kisah seorang BAPAK dan ANAK perempuan nya yang sangat erat sekali hubungan mereka,sedih banget kalau dengar cerita meraka.....tapi nasib bilang hanya OTTO yang selamat dari 2 keluarga yang bersembunyi dari tentara NAZI itu...

Dari awaL

Yah sekarang aq muLai dari awaL lagi...seteLah kmaren BloG yang aq buat dah Lupa aq password nya...ok Lah meski mulai dari awaL lagi tapi q harus lebih bersemangat lagi ni...